Asslm.wr.wb.
Ibnu Abbas, sahabat setia Rasul yang pada usia 9 th
sudah hafal Al-Qur’an memberikan resep 7 tanda2 seseorang mendapat
kebahagian Dunia dan Insya Allah di akhirat adalah sbb (disingkat P AL U
H, SH ):
Pertama: Pasangan hidup yang shalih-shalihah.
Pasangan hidup yang shalih akan menciptakan suasana rumah dan
keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam
keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan
anaknya kepada keshalihan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila
memiliki suami yang shalih, yang pasti sang suami akan bekerja keras
untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian
pula seorang istri yang shalihah, akan memiliki
kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya.
Kedua: Anak2 yang shalih-shalihah
Sungguh Allah ridho kepada orang tua yang shalih yang memiliki anak2
yang shalih pula. Amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas
cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya
dengan menjadi anak yang shalih, dimana do’a anak yang shalih kepada
orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT. Berbahagialah orang tua yang
memiliki anak2 yang shalih-shalihah.
Ketiga: Lingkungan yang Islami.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang Islami, kita boleh mengenal
siapapun disekitar kita, tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat,
haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul
dengan orang-orang yang shalih. Orang-orang yang shalih akan selalu
mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.
Orang-orang shalih adalah orang-orang yang bahagia karena mendapatkan
nikmat Iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya.
Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada
disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh
orang-orang yang shalih.
Keempat: Umur yang barokah.
Umur yang barokah itu artinya umur yang semakin tua semakin shalih, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah.
- Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan “
dunia “,
Orang tersebut hanya mendapatkan dunia & di akherat nanti termasuk
orang2 yang merugi. Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana
caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan
terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa
bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya.
- Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk
“akhirat”
, maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Allah SWT,
Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih dengan
memperbanyak Ibadah & amalan shalih. Tidak ada rasa takutnya untuk
meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan
keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah.
Inilah semangat
“hidup” orang-orang yang
barokah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya barokah.
Kelima: Hati yang selalu bersyukur.
Selalu bersyukur berarti selalu menerima apa adanya, sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada
“stress”,
inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai
bersyukur ikhlas atas apa2 yang dikehendaki Allah SWT, sehingga apapun
yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan
Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat akan hadist Rasulullah
SAW yaitu :
“Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”.
Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya.
Keenam: Semangat untuk memahami Islam.
Semangat memahami agama Islam diwujudkan dalam semangat memahami Al
Qur’an & Al Hadist. Semakin seseorang belajar, maka semakin orang
tsb terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat
Allah dan ciptaan-Nya. semakin ia belajar semakin cinta ia kepada
agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta
inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama
akan meng
”hidup” kan hatinya,
“hati yang hidup”
adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat Iman.
Maka berbahagialah orang2 yang penuh semangat untuk selalu memahami Al
Qur’an & Al Hadistdan berusaha untuk mengamalkan dalm kehidupan
sehari-hari.
Ketujuh: Harta yang halal.
Harta yang thoyibah bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya harta.
Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam Hadist
disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat
yang berdoa mengangkat tangan.
“Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”.
Berbahagialah menjadi orang yang
“hartanya halal” karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka “
hatinya semakin bersih, suci dan kokoh”, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga
kehalalan setiap harta & risky yang mereka peroleh.
Demikianlah beberapa indikator seseorang itu dalam menjalankan hidup
yang penuh dengan barokah & rahmat Allah SWT, Agar kita memperbanyak
do’a sapu jagat dengan khusuk & ikhlas, semoga Allah SWT memberikan
kebahagian kepada kita baik didunia dan di Akhirat dan dibebaskan dari
sentuhan api neraka, amien.
Wasslm.wr.wb