Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone.
Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita
menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara
yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya dua (L-R kalau
stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over baru
ke power amplifier dan akhirnya ke speaker.
Bagian – bagian pengatur pada mixer 8 chanel dan fungsinya :
1. Mic/line
Switch
tekan ini untuk merubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang
menjadi input adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak
mixing console terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line
input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe
konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa disebut jack Canon.
Sedangkan line input menggunakan jack seperti yang biasa dipakai jack
gitar. Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda
dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input
yang kita inginkan diantara keduanya. Sebagai contoh, anda dapat
mencolokkan effect return dngan gain yang diset rendah pada mic input
kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama.
Pada saat band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal
men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band
telah selesai dan butuh playback musik dari tape deck/CD, anda juga
tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk
menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak
terlalu besar.
2.
Gain
Disebut
juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari
setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan
seberapa sensitive input yang kita inginkan diterima oleh console.
Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck,
dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan
masuk ke console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan,
bila terlalu kuat dapat dikurangi. Contoh : untuk penyanyi yang suaranya
lemah atau tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain
yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan
sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk
ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan
distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang
bila berlebihan akan menyebabkan noise.
Jadi input gain stage adalah
hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara
yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap
input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi
yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system
dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat
besar atau bahkan terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih
saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat switch PAD pada console yang
fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30
db.
3. EQ pada channel
Pada setiap channel di mixing console
selalu terdapat Equalizer Section.yang terdiri dari BASS, MIDLE, TREBLE
Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang
masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan
sound melalui EQ bertujuan dua :
1. Untuk merubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai
2. Mencari karakterisrik suara yg sesuai.
3. untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll.
Pengaturan
yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low, midle dan Hi, kemudian
penambahan dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih
kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Yang
dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk
mmilih frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan
“dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ
jenis ini mirip denga pembagian yang terdapat pada crossover, hanya
terdiri atas :
1. Low, dan hi-pada EQ 2way Low
2. Mid dan Hi-pada EQ 3wayLow
3. Low Mid, Hi mid dan Hi-pada EQ 4 way
Memutar
tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung
mixing console apa yang anda gunakan. Keuntungan EQ yang fix adalah :
harga yang relatif ekonomis, terhindar dari kesalahan pmilihanfrekuensi
yang akan disetting. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh kurang
berpengalamnnay sound engineer (penata suara), dan keuntungan yang
terakhir adalah hemat waktu dalam pen-settingan. Namun ada juga
kekurangannya seperti : kita tidak dapat memilih frekuensi khusus yang
kitainginkan. Karena semua frekuensi telah ditetapkan dari pabriknya.
4. EFFEX
Effex dalam mixer ini mempunyai suatu fungsi mengirimkan sinyal suara
ke rangakain suara EFFEX yaitu biasanya REVERB,ECHO, yang bisa membuat
suara si vokal atau instrumen tersebut menjadi lebih baik dengan
settinggan yg berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan situasi ruangan.
Dalam mixer ini dah terdapat effex yaitu ECHO DELAY yang bisa di atur
kecapatan effex delaynya sesuai dengan selera yang kita kehendaki.
5. AUX Send
Dari tombol putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut
keluar mixing console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran
di panel belakang mixer), kemudian dari tombol ini juga dapat dikontrol
level signal yang dikirimnya tadi. Signal yang dikirim ini terpisah sama
sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirim signal ke
system monitor, atau juga ke berbagai macam unit effec, dan dari
keluaran effect dikirim lagi ke channel yang berbeda pada mixing
console. Mixer yang pling sederhana sekalipun sedikitnya memiliki satu
atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim signal ke monitor dan satu untuk
mengrim effect (echo, reverb).
6. PAN (balance)
Merupakan potensio Balance yang mengatur keluaran antara R(right) dan
L(left) kanan dan kiri untuk keseimbangan masing-masing chanel yang di
pakai.
7. Volume Chanel
Volume ini adalah volume per chanel yang di pakai untuk mengeluakan
ke volume master out, sehingga dari suara per chanel akan bisa di atur
sesuai dengan apa yang masuk ke per chanel entah vokal dan instrumen
sehingga akan menghasilkan suara yang bisa sama antara chanel satu denga
yang lainnya.
9.
Master auxiliary
Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai
pengatur level untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel
memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap
channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Yang berarti bila mixer meiliki 4
auxiliary out, maka akan terdapat 4 auxiliary master. Perhatikan
beberapa tombol sejenis seperti Aux Master, Effect Master, Monitor
Master, atau sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama. Untuk
pen-settingan awal putar tombol tersebut pada posisi jam 2, baru lakukan
pen-settingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah
lagi, atau bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi.
1
0. Auxiliary Return
Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effect
apakah Delay, Reverb atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console
untuk digabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari
signal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga mixing console
yang memiliki pengaturan effect return secara khusus. Yang biasanya
bukan dalam bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat
channel yang dapat digunakan sebagai masukan effect, kita dapat
melakukan pegaturan sengan slider yang lebih memudahkan seperti
melakukan pengaturan pada channel standard. Namun pengaturan dengan aux
return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan
memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level
effect. Perhatikan! Bila anda membuka sedikit saja Aux Send dari channel
yang telah digunakan sebagai effect return, akan berakibat feed back
dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dari channel, kemudian
periksa Aux Send pada channel.
11.
Master Volume (Right-Left)
Volume ini adalah volume out yaitu pusat dari keseluruhan dari chanel
1-8 chanel yang berfungsi mengatur output keluaran antara output
R(Right) dan L(Left), yang menuju ke masing- masing power amplifier yang
di pakai, sehingga akan bisa sekali di dapatkan pusat pengaturan volume
keseluruhan chanel dari master volume.
SUMBER