Jika perlu kita meminta bantuan doa yaa tentunya pada keluarga kita,
terutama Ibu kita. Karena doa seorang ibu untuk anaknya adalah salah
satu doa yang mudah di ijabah (kalau tidak salah). Seperti yang pernah
saya baca dalam sebuah cerita dibawah ini :
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu , dia bercerita:
Suatu hari kami menjenguk seorang anak muda dari Anshar (Madinah) yang sedang sakit berat. Kami tidak beranjak dari sisinya sampai ajal menjemputnya. Lalu kamipun membentangkan kain untuk menuntupi wajahnya. Ibunya yang sudah lemah dan tua berada di samping kepalanya. Lalu kami menoleh kepadanya sambil menghiburnya dengan berkata, ‘Berharaplah pahala dari Allah atas musibah yang menimpamu’.
‘Apakah anakku sudah mati?’, tanya wanita tua itu.
‘Ya’, jawab kami.
‘Benarkah apa yang kalian katakan?’, tanyanya lagi.
‘Ya, benar’, jawab kami.
Lalu wanita tua itu mengulurkan tangannya ke langit sambil berkata, ‘Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada-Mu dan berhijrah kepada Rasul-Mu, dengan harapan agar Engkau berkenan menolongku dalam tiap kesulitan. Ya Allah, janganlah Engkau timpakan kepadaku musibah ini pada hari ini’.
Kemudian dibukalah penutup wajah yang telah kami tutupkan kepada anak muda itu. Tidak berapa lama kemudian, kami menyantap makanan bersamanya.
Ajaib, anak muda itu hidup kembali.
Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari cerita tersebut. Pertama,
kisah ini memberi bukti akan dahsyatnya efek doa seorang ibu yang
shalihah. Doa orangtua kepada anaknya seperti doa Nabi untuk umatnya.
Jangan ragu untuk selalu meminta doa dari orangtua.
Kedua, kisah ini memotivasi kita agar terus berdoa.
Jangan pernah berhenti berdoa. Jangan berpikir mengapa doa kita belum
terkabulkan. Kalaupun Allah swt ‘belum’ menjawab doa kita, maka kita
sudah mendapatkan dua pahala: pahala berdoa dan pahala bersabar menunggu
keputusan Allah swt. Tidak ada doa yang tidak terkabul. Allah swt
mengabulkan doa-doa kita yang sesuai dengan kebutuhan kita dan sesuai
pada waktu yang kita butuhkan
Ketiga, kisah ini memotivasi kita untuk terus mempertebal
keyakinan kepada Tuhan. Ya, keyakinan penuh kepada Allah swt, Sang
Pemberi Kehidupan, bahwa Dia akan selalu menyertai langkah hidup kita.
Keyakinan seperti ini tidak akan tumbuh dalam hati seseorang yang tidak
percaya dengan Kemahakuasaan Allah swt. Keyakinan seperti ini tidak akan
lahir dari hati yang lalai dari Allah swt. Itulah hati yang penuh
dengan doa dan pengharapan kepada Allah, hati yang penuh dengan cinta
kepada Allah, hati yang selalu berusaha lurus di jalan-Nya. Pemilik hati
seperti ini akan selalu ditolong oleh Allah swt. persis seperti yang
dilakukan-Nya terhadap wanita tua itu.
0 komentar:
Posting Komentar